Trending News - Tingginya angka kematian warga Pamekasan akibat terpapar Covid-19, membuat miris. Karena itu untuk menekan jumlah kematian warga, DPRD Pamekasan mendesak Pemkab Pamekasan secepatnya mengambil langkah cepat dan tegas.
Sebab jika kebijkan yang dilakukan selama ini tidak berubah, tidak tertutup kemungkinan, warga Pamekasan yang tumbang lantaran Covid-19, terus bertambah, sehingga kondisi ini makin mengkhawatirkan. Walau sudah diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, namun kebijakan ini akan sia-sia.
Ali Maskur, anggota Komisi I, DPRD Pamekasan kepada SURYA, Minggu (11/7/2021), mengatakan, bila melihat angka kematian yang terus melonjak, boleh jadi jumlahnya melebihi Bangkalan.
Sebab hampir di seluruh kelurahan dan desa di wilayah Pamekasan, warga yang meninggal terus bertambah. Sehingga di setiap wilaya di Pamekasan hendaknya benar-benar waspada.
Dikatakan Ali, dari data sebaran Covid-19 yang dirilis Satgas Covid Pemkab Pamekasan per tanggal 9 Juli 2021, tertera warga yang suspect 1.560 orang (dalam pengawasan 13 orang, selesai 1.436 orang dan meninggal 111 orang).
Sedangkan warga yang terkonfimasi positif sebanyak 1.467 orang (isolasi mandiri 168 orang, sembuh 1.172 orang dan meninggal 127 orang).
"Dalam penanganan pandemi Covid-19 ini, pemkab kurang terbuka apa penyebab tingginya angka kematian di Pamekasan. kami meminta bupati menyampaikan kepada Pemprov Jatim dan pemerintah pusat, jika angka kematian di Pamekasan terus melonjak. Sehingga untuk meminimalisir angka kematian, diperlukan antisipasi dengan menurukan tim dari perguruan tinggi dan ahli pandemi," ujar politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Selain itu, pemkab perlu menjelaskan warga yang meninggal karena Covid-19 maupun karena bukan Covid-19. Karena dari semua warga yang meninggal, tidak semuanya akibat Covid-19. Dan tidak semua orang yang terpapar Covid-19 meninggal, pasti ada yang sembuh.
“Dengan terbukanya data ini, bisa dipetakan mana yang masuk zona merah atau ada yang zona hitam, sehingga penanganannya lebih fokus. Jika ada kawasan yang hendak dilockdown, maka terapkan disertai swab test massal terhadap warga di lokasi itu. Kalau hanya diam seperti ini tanpa melibatkan ahli pandemi, maka PPKM Darurat tidak efektif,” ungkap Ali.
Ditegaskan pula, jika kematian di Pamekasan ini terus bertambah, terkesan pemkab membiarkannya. Apalagi persediaan oksigen langka dan rumah sakit rujukan Covid-19 di Pamekasan sudah penuh.

Ikuti Medsos Kami