Trending News - Sekitar 100 pemuda yang tergabung dari lintas LSM di bawah naungan Markas Besar (Mabes) non-governmental organization (NGO) Pamekasan, berunjuk rasa ke kantor Dinas Sosial (Dinsos) Pamekasan dan Unit Pelaksana Teknis PU Binamarga Provinsi Jawa Timur, Wilayah Pamekasan, Rabu (22/12/2021).
Kedatangan mereka ke kantor dinsos itu adalah mengkritisi kinerja dinsos terkait realisasi program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang dinilai sarat penyimpangan, Sehingga BPNT itu banyak yang tidak tepat sasaran.
Dalam orasinya, Abdus Marhaen, salah seorang koordinator unjuk rasa mengatakan, berdasarkan hasil investigasi dan laporan dari masyarakat di bawah, terjadinya penyimpangan program BPNT itu diduga karena lemahnya pengawasan di lapangan yang sengaja dilakukan.
Marhaen menuding amburadulnya penyaluran program itu, disinyalir terjadi kongkalikong dan massif. Mulai dari tingkat bawah, seperti di tingkat agen (e-warung), pendamping, serta keterlibatan oknum yang mempunyai kewenangan dalam penyaluran program BPNT.
“Kami melihat dalam penyaluran program BPNT ini banyak menabrak aturan dan perundang-undangan. Indikasinya adalah terjadinya manipulasi data, penggelembungan harga, kualitas barang, termasuk administrasi amburadul,” papar Marhaen.
Sedang korlap lainnya, Tosan, mendesak kepala dinsos mengevaluasi semua pendamping dalam menjalankan tugasnya. Jika koordinator pendamping yang terbukti lalai, harus dipecat dan diganti orang lain yang lebih profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Pamekasan.
“Kepala Dinsos harus bertanggung jawab. Agen yang nakal harus dicabut izinnya dan putuskan kemitraannya. Ini demi kepentingan rakyat, agar tidak jadi korban permainan para agen nakal,” papar Tosan.
Lantaran kecewa, aksi mereka hanya ditemui staf sedangkan Kadinsos Pamekasan, Mohammad Tarsun tidak ada, mereka memaksa masuk. Tak menemukan Tarsun, para pendemo pun keluar dan berdemo ke kantor UPT Binamarga Provinsi Jawa Timur, Wilayah Pamekasan, di Jalan Stadion Pamekasan. Kali ini, mereka menyoroti program kelompok masyarakat (Pokmas) yang dinilai juga amburadul.
Ikuti Medsos Kami