Lintas Nusantara - Warga Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember dikejutkan dengan penemuan bayi yang diduga dibuang. Bayi berjenis kelamin pria itu ditemukan di halaman rumah Endang, salah seorang warga setempat, Kamis (20/1) malam.
"Saat itu ada pria dan wanita yang tidak dikenal bertamu ke tetangga saya, Bu Endang. Menanyakan alamat seseorang. Kebetulan suaminya sedang pengajian bersama saya," ujar Ahmad Dwi Faridin, salah seorang saksi mata kepada merdeka.com.
Pria dan wanita itu menanyakan alamat seseorang yang tidak dikenal di kampung tersebut. Hanya sesaat, dua orang itu kemudian pergi. Selang lima menit kemudian, Endang dikejutkan dengan suara tangisan bayi yang sangat keras.
"Ternyata ada bayi berjenis kelamin pria. Dibungkus di dalam kardus dan dilapisi selimut warna merah," papar Ahmad.
Beruntung kardus bayi tersebut ditaruh di halaman rumah warga yang aman dari hujan. Sontak pemilik rumah menghubungi suaminya yang sedang pengajian.
"Kita yang sedang pengajian langsung datang ke rumah tersebut untuk melihat bayinya. Kasihan sekali," tutur Ahmad.
Bayi malang itu kemudian dibawa ke Puskesmas Cakru yang tidak jauh dari rumah Endang. "Kebetulan Bu Endang juga belum memiliki keturunan. Kabarnya sih mau diadopsi atau diasuh," ujar Ahmad.
Petugas Puskesmas Cakru memberikan pertolongan kepada bayi yang masih baru dilahirkan. "Perkiraan usia 1 sampai 3 hari. Tali pusarnya juga belum dipotong," tutur Dwi, salah satu bidan desa di Puskesmas Cakru.
Polisi yang mendapat laporan warga segera melakukan penelusuran untuk mengungkap siapa pelaku pembuangan bayi tersebut.
"Kita masih telusuri. Jika mungkin ada warga yang mengetahui tetangganya sebelumnya hamil lalu tiba-tiba janinnya tidak ada, dimohon untuk lapor ke kita," ujar Kapolsek Kencong, AKP Adri Santoso, saat dikonfirmasi, Jumat (21/1).
Setelah mendapatkan pertolongan pertama di puskesmas, tanggung jawab bayi tersebut kini diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) Jember.
"Sesuai regulasi yang berlaku. Kalaupun ada yang ingin mengadopsi bayi ini, maka permohonan dan prosedur bisa diurus di Dinsos," papar Adri.
Sumber: Merdeka
Ikuti Medsos Kami